Manfaat Sholawat Kepada Rasulullah SAW
Secara harfiyah, ucapan “Allahumma Shalli wa Sallim ‘ala Saydina
Muhammad” adalah kalimat doa yang memiliki ma’na; Ya Allah, berilah
shalawat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad. Bila ditilik secara rasio
yang terbatas, kita bisa saja mengatakan, untuk apa kita harus
bershalawat kepada Rasulullah dan mendoakan keselamatan untuk beliau?
Bukankah beliau adalah semulia-mulianya mahluk pilihan dan telah beroleh
jaminan keselamatan dari Allah?
Dalam kitab Tuhfatul Mariid ‘ala Jauharatit Tauhid, Imam Al-Baijuri
(Burhanuddin Ibrahim Al-Baijuri) membahas dengan jelas mengenai
permasalahan ini. Dalam ulasan beliau tentang masalah ini, beliau
menukilkan dua pendapat para ulama seputar permasalahan, apakah shalawat
itu memberi arti dan manfaat bagi Nabi?
Pendapat pertama mengatakan, doa apapun akan memberi manfaat bagi Nabi.
Alasan bahwa segala kesempurnaan dan kemapanan telah dimiliki Nabi,
terbantahkan dengan dalih, bahwa tidak ada kesempurnaan mutlak selain
milik Allah yang Maha sempurna. Sehingga sekalipun secara zahir
pengetahuan kita bahwa Rasulullah adalah sesemprna-sempurnanya mahluk
pilihan Allah, namun bukan alasan untuk tak perlu lagi berbanyak-banyak
mengucapkan shalawat bagi kepada beliau. Sebab shalawat yang kita
senantiasa kirimkan sebagai wujud pemuliaan serta pengagungan kita
kepada Rasulullah, dan manfaatnya akan menambah derajat kemuliaan
Rasulullah di sisi Allah SWT.
Pendapat kedua mengatakan, bahwa manfaat dan faidah shalawat semata akan
kembali kepada kita, sang pengucap shalawat. Paling tidak, ada beberapa
dalil yang menguatkan hal ini;
Pertama, Rasulullah telah mencapai derajat kesempurnaan kemuliaan,
kebaikan, dan keselamatan. Ketika kita mendoakan kebaikan untuk beliau,
seolah-olah tak ada tempat lagi bagi Rasulullah untuk menempatkan
manfaat dari doa kita. Ibarat sebuah wadah yang sudah penuh air, ketika
kita tambahkan lagi air ke dalamnya, yang akan terjadi adalah air itu
akan meluap.
Posisi Rasulullah dibanding kita manusia biasa, ibarat sebuah wadah
sangat besar, terisi penuh oleh air yang sangat bersih, yang terletak di
tempat yang sangat tinggi. Sementara kita, ibarat wadah-wadah kecil
yang terisi oleh air yang keruh. Ketika kita bershalawat kepada
Rasulullah, seolah-olah kita mengisikan air keruh di wadah kita ke dalam
wadah Rasulullah. Hasilnya, karena wadah Rasulullah sudah penuh, tak
ada tempat lagi untuk menampung air yang kita tambahkan sehingga
meluaplah dan kembali kepada kita. Keistimewaannya, air sedikit milik
kita yang tadinya keruh, ketika bercampur dan berbaur dengan air jernih
milik Rasulullah, ketika meluap dan kembali kepada kita, telah berubah
menjadi lebih jernih dari sebelumnya. Seakan-akan, terjadi proses
sterilisasi dan penjernihan di sana. Kesimpulannya, semakin banyak kita
mengisikan air milik kita ke wadah Rasulullah, akan semakin jernih pula
air tersebut meluap kembali kepada kita. Maka shalawat pun demikian
adanya. Semakin banyak kita memohonkan shalawat dan keselamatan kepada
Rasulullah, semakin banyak pula faidah keselamatan yang akan kita
dapatkan.
Dalil kedua tentang kembalinya faidah shalawat kepada sang pengucap
shalawat. Dikuatkan oleh hadits Rasulullah, Barang siapa yang mendoakan
kebaikan kepada orang lain, maka malaikat akan berucap: “Dan bagimu juga
sebagaimana yang engkau doakan untuk saudaramu.” Sehingga, semakin
banyak kita bershalawat kepada Rasulullah dan memohon keselamatan untuk
beliau, semakin banyak pula malaikat mendoakan untuk kita sebagaimana
yang kita mohonkan kepada Allah untuk Rasulullah.
Dan bila ditambah dengan menyimak kembali hadits-hadits tentang fadhilah
dan keutamaan shalawat kepada Rasulullah, insya Allah kita akan terpacu
untuk semakin rajin mengirimkan shalawat dan salam kepada Rasulullah,
Sang Junjungan. Sebab, semua bentuk faidah dan manfaat Shalawat itu akan
kembali kepada kita. Mungkin kita tak bisa langsung merasakannya di
dunia. Namun janji Allah tentang balasan di akhirat, itu pasti adanya.
Alfu Shalatin wa Alfu Salamin alaika ya Rasulallah…
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar