Semoga Hari Ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin

Kamis, 31 Maret 2011

Filosofi Catur


filosofi catur ternyata banyak sekali loh……dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari2……bisa untuk filosofi kehidupan……..bisa diterapkan dalam bisnis……dan masih banyak lagi……

1. hal yang sangat sederhana misalnya, dalam catur jika sudah memegang buah sendiri, buah itu wajib atau harus dijalankan (selama masih mungkin), atau jika buah lawan yang dipegang, buah itu wajib dimakan atau dipukul (selama masih mungkin)…….filosofinya identik dengan jika kita sudah berucap, maka seharusnya dikerjakan selama hal itu masih mungkin dilakukan……..alias konsisten dengan kata-kata kita sendiri…………ya kan…….^^
2. “jangan pernah meremehkan orang meski orang tersebut kelihatan tidak berarti”……… ini ibarat pion, kelihatan biasa, tak berarti, sering dipandang sebelah mata, dan sering diremehkan perannya dalam permainan, akan tetapi jika kuat menghadapi cobaan hingga petak terakhir bisa promosi bidak berubah menjadi jauh lebih hebat seperti menteri, kuda, gajah, atau pun benteng……sama halnya dengan kehidupan kita, walaupun kita “kecil” tetapi jika berusaha dan kuat menghadapi cobaan yang ada hingga akhir, nanti kita bisa menjadi sesuatu yang “besar”…….
3. dalam catur posisi skak adalah posisi dimana kita terjepit untuk melangkah……..dalam kehidupan kita sering mengalami hal-hal yang membuat kita terjepit…..dihadapkan pada pilihan2 yang sama2 sulit, maka disinilah letak kejelian kita untuk menentukan sikap dalam masa2 sulit, satu sikap yang benar2 bagus…….sikap dan keputusan yang bijak dan bermanfaat untuk langkah selanjutnya, menentukan solusi jitu untuk keluar dari masa sulit dalam hidup ini ibarat permainan catur dalam posisi skak…….
4. strategi yang harus dilakukan ketika kita mengorbankan salah satu sisi “kekuatan” kita, harus sebanding atau bahkan melebihi hasil yang Anda dapatkan…….jangan sampai mengorbankan sesuatu, namun mendapatkan hasil yang lebih kecil dari apa yang kita korbankan…..sama halnya dengan kombinasi dalam catur…..berkorban demi mendapat keuntungan yang lebih besar, tentu saja dengan perhitungan yang matang, tidak asal berkorban……
5. dalam catur, hasil akhir yang dicapai adalah mengalahkan raja lawan. untuk itu tidak bisa dilakukan hanya dengan satu atau dua langkah. akan banyak sekali langkah langkah yang harus untuk mencapai kemenangan itu. bisa jadi untuk mendapatkan tujuan itu kita harus berani berkorban salah satu prajurit. intinya, tidak boleh hanya berfikir untuk hari ini saja. harus berfikir untuk masa depan yang mungkin masih jauh, karena apa yang kita lakukan pada hari ini akan sangat menentukan hasil yang kita dapatkan nantinya. (armen einsten)
6. dalam catur ada posisi yang namanya skakmat, dalam dunia nyata juga ada yang namanya skakmat, seperti sakit parah, usaha gulung tikar dan sebagainya. Sikap yang perlu diambil setelah mengalami skakmat adalah sikap pasrah tanpa berputus asa. Jika sakit parah maka pasrah kepada sang pencipta, sambil terus berusaha mencari kesembuhan. Jika bangkrut maka pasrah dan ikhlas dan mau belajar dari pengalaman masa lalu, tanpa putus asa hingga bisa bangkit kembali. (bram)
7. catur adalah satu kesatuan..dimana antara posisi yang satu dan lainnya memiliki ikatan yang kuat..sehingga di dalam hidup sehari hari kita butuh orang lain dalam melangsungkan hidup kita..tanpa orang lain kita tidak dapat hidup sendirian. (licosh casvarof)
8. Dalam permainan catur, tercermin kepribadian sang pemain. Jika permainan melulu bertahan dan pasif, mengindikasikan karakter pemain adalah orang yang tenang, cenderung mengikuti arus, nrimo, apa saja yang ada itulah yang diterima. Ada tipe pemain yang menyerang, penuh petualangan. Ini menunjukkan seorang berkepribadian yang dinamis, kreatif dan penuh perjuangan. Cuma ada perbedaan kecil pada tipe pemain seperti ini, ada yang sembrono, cepat bertindak tapi kurang perhitungan, sehingga resiko sangat besar untuk gagal. Sedangkan bagian yang lain, walaupun dinamis dan kreatif, tetapi tetap waspada dan menghitung langkah dengan seksama, ini yang lebih baik. Berani berkreasi dan aktif dalam membuat terobosan, tetapi juga berhati-hati dalam menguji inisiatif tersebut. 
dari berbagai sumber


Rabu, 23 Maret 2011

Tarian sufi

Banyak cara manusia untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, salah satunya melalui tarian. Tarian sufi, yang dikenal juga sebagai "the darvishes' whirling" merupakan salah satu jalan di antara banyak jalan untuk menumbuhkan rasa Kasih. Tarian ini dipopulerkan oleh kelompok Mevlevi Order yang dipimpin oleh Sang Maestro, Jalaluddin Rumi (1207-1273) ratusan tahun yang lalu. Sebagai sebuah pesta, SUFI MEHFIL adalah perayaan ketika seorang "pencari" bertemu "Kekasih -- Kasih itu sendiri" yang ternyata berada di dalam diri.
Yang menarik, inilah untuk pertama kalinya, Anand Ashram menggelar tarian sufi untuk khalayak umum. Biasanya, tarian ini hanya dilakukan dalam lingkungan terbatas, sebagai latihan spiritual untuk hidup secara meditatif. Menurut seorang pelaku meditasi dari Anand Ashram, meditasi memang bukan sekedar duduk diam selama berjam-jam. "Meditasi adalah sikap hidup, yang harus mewarnai setiap pikiran, perkataan dan tindakan kita. Hidup penuh kasih adalah hidup yang meditatif."
Ketika seseorang merasakan cinta yang meluap-luap, tak bisa lain, ia akan merayakan cintanya itu. Ia akan berpesta. Dan sungguh, itu bukan sebuah pesta biasa. Itulah pesta para sufi. Itulah meditasi!



PESTA PARA SUFI, sengaja dipersembahkan bagi masyarakat luas karena keprihatinan yang mendalam terhadap masih besarnya ancaman perpecahan masyarakat akibat pengkotak-kotakkan berdasarkan suku, etnis maupun agama, hingga saat ini - yang disebabkan karena merosotnya kesadaran akan kehalusan jiwa atau "Rasa" dalam diri manusia. Sufi Mehfil, sebenarnya, hanyalah salah satu bentuk seni bernafaskan spiritualitas dari sekian banyak bentuk lain - yang banyak berkembang di bumi Nusantara sejak dahulu kala - yang bertujuan: membangkitkan "Rasa", ataupun "Kasih" dalam diri."
Kebangkitan "Rasa", semestinya menjadi fungsi sekaligus tujuan seni dan budaya dalam membangkitkan kembali peradaban suatu bangsa. Kendati berasal dari tradisi Turki, Tarian Sufi, menyampaikan pesan universal yang sangat penting bagi terciptanya landasan sejati persatuan dan kesatuan Indonesia. Tarian ini, serta nyanyian dari tradisi
lain yang juga akan ditampilkan, diharapkan menjadi inspirasi bagi terjadinya kerekatan beragam budaya yang "hidup" di Indonesia saat ini - baik yang datang dari tradisi "lokal" maupun dari "luar".
Persatuan dan kesatuan di Bumi Pertiwi, memang tak seharusnya terperangkap dalam pandangan nasionalisme sempit. Sebagaimana Ibu Pertiwi selama ini memperlakukan mereka yang lahir, datang maupun berkembang di pangkuannya, tanpa pilih kasih. Pengalaman kebersamaan inilah yang dipersembahkan melalui Sufi Mehfil, yang dibawakan oleh mereka yang datang dari beragam suku, etnis dan agama.

(dari berbagai sumber)

Tawadhu'

Seseorang belum dikatakan tawadhu’ kecuali jika telah melenyapkan kesombongan yang ada dalam dirinya. Semakin kecil sifat kesombongan dalam diri seseorang, semakin sempurnalah ketawadhu’annya dan begitu juga sebaliknya...




“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya” (QS. Al-A’raaf/7 : 146).

Tawadhu’ adalah salah satu akhlak mulia yang menggambarkan keagungan jiwa, kebersihan hati dan ketinggian derajat pemiliknya. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang bersikap tawadhu’ karena mencari ridho Allah maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya.Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina daripada anjing dan babi” (HR. Al Baihaqi)

Pengertian Tawadhu’

Tawadhu’ adalah lawan kata dari takabbur (sombong). Ia berasal dari lafadz Adl-Dla’ah yang berarti kerelaan manusia terhadap kedudukan yang lebih rendah, atau rendah hati terhadap orang yang beriman, atau mau menerima kebenaran, apapun bentuknya dan dari siapa pun asalnya.

Seseorang belum dikatakan tawadhu’ kecuali jika telah melenyapkan kesombongan yang ada dalam dirinya. Semakin kecil sifat kesombongan dalam diri seseorang, semakin sempurnalah ketawadhu’annya dan begitu juga sebaliknya. Ahmad Al Anthaki berkata : “Tawadhu’ yang paling bermanfaat adalah yang dapat mengikis kesombongan dari dirimu dan yang dapat memadamkan api (menahan) amarahmu”. Yang dimaksud amarah di situ adalah amarah karena ke-pentingan pribadi yang merasa berhak mendapatkan lebih dari apa yang semestinya diperoleh, sehingga membuatnya tertipu dan membanggakan diri (Kitab Ihya ‘Ulumuddin, Al Ghazali).

Sekarang ini kesombongan menjadi “pakaian” yang dikenakan banyak orang. Suka membang-gakan diri, merasa tinggi melebihi orang di sekitarnya, merasa orang lain membutuh-kannya, suka memamerkan apa yang dimilikinya, tidak mau menyapa lebih dahulu menjadi fenomena yang mudah dilihat dimana-mana. Padahal kesombongan menghalangi seseorang untuk masuk surga. Rasulullah saw bersabda : Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun seberat biji sawi (HR. Muslim).

Mengukur ketawadhu’an

Sa’id Hawwa dalam bukunya Al Mustakhlash fi Tazkiyatun Nafs, menyebutkan ada beberapa percobaan yang dapat dilakukan untuk mengukur apakah di dalam jiwa seseorang terdapat kesombongan atau ketawadhu’an. 

1. Hendaknya ia berdiskusi dengan orang lain dalam suatu masalah. Apabila ia keberatan mengakui kebenaran dari perkataan lawan diskusinya dan tidak berterima kasih atas bantuan lawannya untuk mengetahui hal tersebut, maka di dalam hatinya masih terdapat kesombongan. Sebaliknya, bila ia mengakui dan menerima kebenaran lawannya tersebut, berterima kasih kepadanya dan lisannya mengakui kelemahan dirinya dengan tulus, misalnya dengan mengatakan, Alangkah bagusnya perkataanmu terhadap sesuatu yang belum aku ketahui. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas ilmu yang dibukakan oleh Allah untukku melalui kamu!, maka jika hal itu dilakukan berulang-ulang, sehingga manjadi tabiat dirinya berarti ia telah memiliki sifat tawadhu’ dan terbebas dari kesombongan.

Dalam suatu riwayat disebutkan tatkala Umar bin Khatab ra selesai menyampaikan pidato untuk membatasi mahar wanita, seorang wanita berdiri seraya berkata, “Wahai Umar, apa urusanmu dengan mahar kami, padahal Allah saw berfirman, “…sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak…” (QS. 4 : 20). Menanggapi hal itu Umar berkata, “Benarlah wanita itu dan salahlah Umar. 

2. Hendaklah berkumpul bersama teman-teman sebaya dalam berbagai pertemuan, lalu mendahulukan mereka atas dirinya, tidak menonjolkan diri di tengah-tengah mereka, dan berjalan di belakang atau di tengah, bukan di depan. Bila hal itu terasa berat, berarti masih ada kesombongan di dalam dirinya. Sebaliknya, jika hal itu terasa ringan baginya, berarti sifat ketawadhu’an telah ada dalam dirinya. Abu Darda ra berkata: “Seseorang akan bertambah jauh dari Allah selama (ia menyukai) orang yang berjalan di belakangnya”.

3. Hendaklah memenuhi undangan orang miskin atau yang lebih rendah statusnya dari dirinya. Apabila ia merasa berat melakukannya berati masih ada kesombongan dalam hatinya. Dalam suatu riwayat dikisahkan, Rasulullah saw melihat ada orang kaya yang duduk di sebelah orang miskin lantas ia menjauh dari si miskin dan melipat pakiannya, maka Rasulullah berkata kepadanya, “Apakah kamu takut kefakirannya menular padamu?” (HR. Ahmad).

4. Hendaklah membawa barang-barangnya atau barang yang dibutuhkan keluarganya sendiri, tanpa dibawakan orang lain. Apabila ia merasa berat untuk melakukan hal tersebut, meski tidak ada orang yang melihatnya maka itu adalah kesombongan dan apabila ia tidak merasa berat kecuali bila dilihat oleh orang banyak, maka ia termasuk riya’ (ingin diperhatikan orang lain). Keduanya merupakan penyakit jiwa dan lawan dari sifat tawadhu.’

5. Hendaklah memakai pakaian yang sangat sederhana. Apabila ia merasa berat melakukannya di hadapan orang banyak, maka ia riya’ dan bila ia tidak mau melakukannya saat tidak dilihat orang banyak, maka itu adalah kesombongan. Zaid bin Wahab berkata, “Saya meilhat Umar bin Khatab ra menuju pasar dengan membawa susu dan mengenakan pakaian yang padanya terdapat empat belas tambalan, sebagiannya tertambal dengan kulit binatang”.

Memperoleh ketawadhu’an

Sifat tawadhu’ tidak dapat diperoleh secara spontan, tetapi harus diupayakan secara bertahap, serius dan berkesinambungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh sifat tawadhu’ adalah :

1. Mengenal Allah SWT


Dalam sebuah kata mutiara disebutkan, “Setiap manusia akan bersikap tawadhu’ seukuran dengan pengenalannya kepada Tuhannya”. Orang yang mengenal Allah dengan sebenar-benarnya pengenalan akan menyadari bahwa Allah Yang Maha Kuasa, Maha Kaya dan Maha Perkasa yang tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Karenanya, bila mendapatkan kebaikan maka ia memuji Allah SWT dan bersyukur kepadanya, sebab pada hakekatnya ia tidak mampu mendatangkan kebaikan kepada dirinya kecuali atas izin-Nya. Orang yang mengenal Allah akan mengakui dirinya kecil dan lemah, sehingga ia akan tawadhu’ dan merasa tidak pantas untuk berlaku sombong.

2. Mengenal Diri

Dilihat dari asal usulnya, manusia berasal dari sperma yang hina yang selalu dibasuh jika terkena pakaian atau badan. Kemudian manusia lahir ke dunia dalam keadaan tanpa daya dan tidak mengetahui apapun. “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur” (QS. 16 : 78).

Karenanya, manusia tidak berhak sombong. Ia harus bersikap tawadhu’, sebab ia lemah dan tidak mempunyai banyak pengetahuan. Bahkan ia tidak memiliki kemampuan sedikitpun untuk menyelamatkan makanan yang telah direbut oleh seekor lalat.

3. Mengenal Aib Diri

Seseorang dapat terjebak kepada kesombongan bila ia tidak menyadari kekurang dan aib yang ada pada dirinya. Boleh jadi seseorang mengira bahwa dirinya telah banyak melakukan kebaikan padahal ia justru melakukan kerusakan dan kezaliman. “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang–orang yang mengadakan perbaikan” (QS. 2 : 11).

Oleh karena itu, setiap muslim harus selalu melakukan instropeksi diri sebelum melakukan, saat melakukan dan setelah melakukan sesuatu sebelum ia dihisab oleh Allah SWT kelak. Hal itu juga agar ia menyadari kekurangan dan aib dirinya sejak dini, sehingga ia akan bersikap tawadhu’ dan tidak akan sombong kepada orang lain.

4. Merenungkan nikmat Allah

Pada hakikatnya, seluruh nikmat yang dianugerahkan Allah kepada hamba-Nya adalah ujian untuk mengetahui siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur. Namun banyak di antara manusia yang tidak menyadari hal tersebut, sehingga membanggakan, bahkan menyombongkan nikmat yang Allah berikan kepadanya. Sebagian ulama berkata; “Kekaguman pada diri sendiri (ujub) adalah pangkal kesombongan”. Karena itu, agar dapat menghilangkan sifat sombong dan memiliki akhlaq tawadhu’, setiap muslim harus sering merenungkan nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Selain yang telah disebutkan di atas, ada banyak lagi cara untuk menumbuhkan akhlaq tawadhu’, antara lain dengan merenungkan manfaat tawadhu’ dan kerugian sombong, mencontoh akhlaq orang-orang sholeh terdahulu yang tawadhu’, banyak berteman dengan orang-orang yang tawadhu’, dan lain-lain.

Bangsa Indonesia yang saat ini mengalami berbagai krisis sesungguhnya terjadi karena kesombongan pemimpin dan rakyatnya. Fenomena kesombongan, berupa pengagungan kepada diri sendiri, harta, ilmu, keturunan, dan lain-lain terjadi dimana-mana. Orang yang bersikap tawadhu’ sekarang menjadi langka dan malah dikucilkan. Padahal pertolongan dan petunjuk Allah hanya diberikan kepada orang yang tawadhu’, bukan kepada mereka yang sombong. “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyom-bongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya” (QS. 7 : 146). 

wallohu a'lam

[alhikmah.com]

Selasa, 15 Maret 2011


Suasana Maulid Nabi Muhammad Nabi Muhammad SAW di kediaman KH. Abdul Hamid Husen

TIPS MENGATASI PUTUS CINTA,, hahayy

1. Luapkan emosimu,, mengamuk atau menangis yang keras sangat dianjurkan. membenturkan kepala ke tembok dan mengigit bantal sebaiknya dihindari apalagi mengigit sandal.

2. Sayangi tubuh kita. jangan langsung melakukan hal yang menyakiti tubuh , misalnya gak makan, menggundul rambut, tiba-tiba melakukan tatto, percing,, apa lagi klo punya niat ganti kelamin..jangan boss..haha..

3. Manjakan diri, untuk mengobati kekecewaan dianjurkan pergi ke tempat pijat (no ples-ples), klo ga ada duit cukup ke tukang pijat keliling. Klo masih sayang ngeluarin modal tinggal ngupil, ngorekin kuping, atau gigitin kuku ampe kuku jempol kaki juga boleh. Makan yang banyak dan lezat jangan lupa tambahin sambel biar ga ketahuan klo kita sebenernya menangis ( buat cowo yang malu nangis ).


4. Melepaskan beban dengan mengunting rambut, yang dipercaya bisa memberikan suasana baru. atau berpakaian dengan gaya terbalik mungkin? siapa tau bisa menjadi tren senter.

5. Untuk sementara buang ke kolong tempat tidur semua poto-poto dan benda-benda yang ada hubungannya dengan dia, tapi klo duit buangnya dikolong tempat tidur gw,(jd ngarep banyak yang putus gw )

6. Jauhi tempat-tempat yang bisa mengingatkan kepada dia, apa lagi tempat-tempat maksiat .,, jangan dengarkan lagu-lagu tentang kisah dulu meskipun dinyanyiin langsung sama penyanyinya, usir.. atau paksa ganti lagu. Dengerin hal-hal yang jelek tentang dia dari musuh-musuhnya pasti langsung berfikir untung..haha…

7. Lalukan kegiatan yang positif, menulis ( biasanya langsung dapet mood satu novel ), ng-blog, ng-game, masak, baca naruto, nonton pilem flora dan fauna atau tonton Tukul, miyabi-chan (wew)..  tidur seharian juga boleh.


8. Jangan buru-buru berfikir untuk dapet pacar baru apalagi punya pikiran ngrebut pacar temen. tapi tenang aja, masi banyak tante2 diluar sana (lho??)
9. Pergi bersenang-senang ke tempat-tempat keramaian seperti pasar,terminal,tempat kampanye ( klo ada yang lebih ramai lebih baik ) atau ikutan demo,sangat dianjurkan setelah ngamuk,nangis dan berdiam diri menyesali keadaan.

10. Buat semboyan, mati satu tumbuh seribu, wanita bukan satu saja, masih banyak janda-janda yang butuh kita (upps), berakit-rakit kehulu, tak lari gunung dikejar, tak ada gading yang tak retak, satu satu aku sayang ibu.

11. Bangkitkan semangatmu. Tunjukkan kekuatanmu seperti pahlawan bertopeng… hahahaha..

12. Berfikirlah ini adalah proses untuk kedewasaan dan pematangan sikapmu dalam menghadapi kenyataan hidup. (cuma satu yang bener yah?)


coba aja, kali aja itu bisa mengurangi rasa sakit hati kite.. hahahaha





Minggu, 13 Maret 2011

SAHABAT... TEMAN BAIKKU

Musik dan Lirik : Asay


temanku yang selalu menemani diriku

bicarakan semua tentang hari indahmu

berbagi rasa gembira dan duka

tertawa dan menangis bersama


temanku yang setia berada disisiku

saat sedih melanda dan saat senang hatiku

kau percayakan semuanya padaku

semoga kita slalu bersama selama-lamanya


oh sahabat...teman baikku jadikan aku tempatmu bersandar

teman baik oh sahabatku ku jadikanmu tempatku bersandar


BERAKHIR

Musik dan Lirik : Asay
(04 Oktober 2010 jam 15:33)

 Langit terlihat kelabu Saat kau tinggalkan aku
Bunga mawar yang kuberi padamu kini tlah layu
Terlintas bayang-bayangmu Di dalam mimpiku
Sejenak aku terjaga dan teringat semua tentangmu

Kita awali dengan indah
Rasakan semua bersama
Tapi kau akhiri semua ini dan kau pun pergi

Reef : Kau tutupi semua kesalahanmu yakinkan diriku
           Apa yang ada dihatimu dan dipikiranmu

Kisah cinta kita tlah berakhir selamanya
karna kau tlah nodai dan khianati kepercayaanku
Perbedaan kita meski tak selamanya
menjadi jurang pemisah kau dan aku tak menyatu



Teks Qasidah Mushohabaturrijal

مـُصَــاحـَـبـَة الرِّجَــالِ ذَوِي الْــوَفـَـاءِ

نَــعِـــيْمُ الْـخُـــلْـدِ فِى دَارِ الْـلــفــــنَاءِ

Menjalin hubungan dengan orang-orang shalih yang selalu menepati janjinya (kepada Allah sebagai hamba yang turut membantu Muhammad SAW), merupakan kenikmatan yang abadi di alam dunia yang fana ini.


مُرَافَـــقَـةُ الْــكِـــرَامِ أَجَلُّ غُـــــنْمٍ

بـِـذِي الـــدُّنْـيـَا وَفِي دَارِ الْــبـَــــقَـاءِ

Menjalin hubungan dengan orang-orang mulia (orang yang sangat peduli terhadap Muhammad SAW) adalah anugerah termulia di dunia dan akhirat kelak.


فَــرَافِــقْ أَهْـــلَ عِـلْمِ الـنُــوْرِ ُتحْــظَــى

بـِأ َحْــلَى الْــعَــيْـشِ فِي أَصْـــفَـا الْـهَــــنـَاءِ

Maka jalinlah hubungan dengan para pemilik Ilmu yang bercahaya, maka engkau akan dibahagiakan dengan semanis-manis kehidupan di dalam keselamatan yang tersuci.


فَــيـَا ِللهِ مِـنْ عَـــيْـشٍ كَـــرِيْمٍ

مَـــعَ اْلأَخْــــيـَارِ فِي حُــــلَـلِ الـصَّـــفَـاءِ

Maka demi Allah alangkah indahnya kehidupan yang mulia, 
bersama orang-orang yang luhur dalam perhiasan yang suci.


تـُـقَـابـِـلُـكَ الْـمَــسَـرَّةُ كُلَّ حِــــيْـن

إِذَا هَــبـَّــــتْ نـُسَــيْـمَا تُ الـنـَــــقَـاءِ

Maka engkau akan dilimpahi kebahagiaan setiap saat, 
ketika berhembusnya angin kesejahteraan yang suci.


وَتـَـظْـفَــرْ بـِاْلأَمَـانِـي وَالْـمَــزايـَا

وَتـَصْــــبـُو حِــــيْـنَ كَــشْـفِ لـِلْـغِـــطَـاءِ

Dan engkau akan meraih keberuntungan dengan keselamatan dan kekhususan, dan engkau akan dinaungi ketika tersingkapnya segala yang tersembunyi (Kiamat).

وَتـَصْـــبُـوا ثُمَّ تـَصْـــبُـو لاَ لـِمـَـــيَّـا

وَلــَـكِــنْ نـَشْــــوَ ثَـجـَّـــاجِ الْـعَــــطَـاءِ

Maka engkau ternaungi dan terus dinaungi dengan tiada kekhawatiran, bahkan kehidupan yang dipenuhi mabuk kenikmatan dari hujan anugerah yang tak pernah terhenti.


فَــوَا شَـــوْقَ الْـفُــؤَادِ لـِخَـــيْـرِ عَـــيْـشٍ

مَــعَ اْلأَحْــــبَابِ فِي غُـرَفِ الـلِّــقَـاءِ

Maka alangkah besarnya kerinduan di hati pada kehidupan yang terindah (di surga), bersama mereka yang sangat dicintai di tempat-tempat pertemuan kelak (di hari kiamat).


حَـــضَا ئِـرُ قُــدْ سِ مَــوْلاَنَـا تــَـعَالَـى

جِـــوَارَ الـنُّـــوْرِ مُنـْـهَـرِ كُــلِّ رَاءِ

Di tempat-tempat pertemuan suci yang disediakan oleh Pemilik kita Yang Maha Mulia (Allah SWT), berdampingan dengan Cahaya (Allah SWT) Yang Maha Membuat segala sesuatu melihat.


مُـحـَـــــاضِـرُ أَحْـــمَـدٌ يـَـغْـــشَ سَــــنـَاهـَـا

فَـــيـَا ِللهِ مِــنْ ذَاكَ الـسَّـــــنـَاءِ

Yaitu pertemuan Ahmad SAW yang selalu terselubungi cahaya yang terang benderang, maka Demi Allah alangkah indahnya cahaya yang terang benderang itu.


عَــلَـيْـهِ الله ُصَـلّـى مـَـا أَضـَـائـتْ

شُـــمُـوْسُ الْـــوَصْـــلِ فِـي أُفُــقِ الـسَّــــمَـاءِ

Maka atasnya (SAW) Allah SWT melimpahkan shalawat sebanyak cahaya yang dilimpahkan Nya atas para Matahari yang telah sampai pada ridho Nya pada ufuk langit Nya (Muhammad SAW).


مَــعَ الألِ مـَــــعَادِنِ كُـــلِّ سِــرٍّ

وَأَصْـحـَــابِ حُـــــبُـوْا صَـافِي الْــوَلاءِ

Juga atas keluarganya sumber-sumber segala rahasia yang tersimpan, dan para sahabatnya yang ternaungi oleh tuntunan yang suci.


Syair : Guru Mulia Al-Hafidz Al-Musnid Al-'Allamah Al-'Arif Billah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh bin Syeikh Abi Bakr bin Salim ..

Sabtu, 12 Maret 2011

DEPRESI

Depresi yang dialami seseorang biasanya tidak tampak secara langsung. Penderitanya pun bahkan terkadang tidak mengetahui bahwa dirinya tengah mengalami depresi.



Ada tiga jenis depresi, yaitu:
  1. Major depression, depresi yang paling parah. Depresi semacam ini timbul karena bertumpuknya berbagai masalah sehari-hari atau pernah mengalami kejadian traumatis.
  2. Dysthymia, depresi semacam ini lebih ringan dari yang pertama. Ciri-cirinya hampir sama dengan major depression, tetapi penderita biasanya tidak sadar kalau dirinya terkena depresi karena masih bisa mengatur kehidupan dengan baik.
  3. Bipolar disorder atau maniac depressive, penderita depresi jenis ini biasanya mempunyai mood yang berubah-ubah, terkadang terlihat sedih atau mendadak gembira.

Tanda-Tanda
  1. Gelisah, terlalu bersemangat dan gembira, aktif, cerewet, kurang tidur, berani saat menghadapi sesuatu, dan merasa tidak mempunyai masalah.
  2. Cemas, sedih, malas beraktivitas, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, bingung, mudah lupa, sulittidur atau sebaliknya malah tidurterus, mudah terganggu meski dengan hal-ha! yang kecil, selera makan berkurang atau malah makan terus, dan terkadang selalu berpikir tentang kematian atau bunuh diri.
  3. Pola berpikir terdistorsi.

    Penyebab

    Ada beberapa hal yang dianggap oleh para psikolog turut berkontribusi dalam menyebabkan depresi. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya depresi bahkan sampai ke tingkat kronis.
    1. Faktor genetis. Jika ada keluarga yang pernah mengalami depresi maka kemungkinan anggota keluarga yang lain untuk mengalami depresi cenderung lebih besar karena ada faktor kesamaan genetik untuk gen tertentu yang menjadi penyebab seseorang rentan terkena depresi. Gen tersebut dapat memengaruhi kadar seroton/’n dan kort/sol (hormon penyebab stres).
    2. Pengalaman hidup juga dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Pengalaman tersebut meliputi tindak kekerasan, masalah dengan pekerjaan dan anggota keluarga, kemiskinan, diskriminasi, atau kekerasan seksual.
    3. Kehilangan hubungan yang bermakna dan penting bagi diri seseorang dan kehidupannya. Hal tersebut juga rentan menimbulkan depresi. Sebagai contoh, banyak kasus seorang ibu mengalami depresi ketika harus kehilangan anaknya yang meninggal akibat tertabrak mobil atau banyak penyebab lainnya.
    4. Kebiasaan kognitif juga berperan penting dalam menyebabkan depresi. Hal ini disebabkan jika kita selalu berpikir negatif dan bersifat pesimis pada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan yang sedang kita jalani. Jika hal tersebut terus-menerus dipelihara, maka hal itu akan membuat kita menjadi mudah putus asa dan kehilangan harapan.
    Pencegahan
    1. Selalu berpikir positif dan optimis atas semua hal yang terjadi dalam hidup.
    2. Selalu bersyukur atas semua yang kita dapatkan saat ini.
    3. Banyak berteman dan ramah pada banyak orang.
    4. Beribadah kepada Tuhan dengan ikhlas sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
    5. Bersabar atas cobaan yang menimpa saat ini.
    (dari berbagai sumber)

    DELAPAN TIPE ORANG YANG PERLU DIJAUHI...... hehe

    Hubungan yang sehat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan jiwa. Namun, kerapkali kita terjebak dalam hubungan dengan sosok yang memiliki karakter 'negatif'. Mereka umumnya sering mengeluh, mudah marah, atau tidak sabar.

    Mengenali karakter seseorang di awal perkenalan menjadi penting. Apalagi jika ada prospek melanjutkannya dalam hubungan yang lebih serius. Kenali sejumlah karakter seseorang, seperti dikutip dari Times of India.

    1. Memelihara masa lalu



    Beberapa orang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung 'merawat' kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila terjadi terus menerus, dapat mempengaruhi orang yang berada di sekitarnya.

    Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalu, jangan ragu memberitahu dia bahwa Anda tidak ingin membicarakannya.

    2. Mengasihani diri sendiri



    Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada orang yang merasa menanggung beban seluruh dunia. Alih-alih mencari solusi, orang tipe ini terus mengasihani diri sendiri dan tidak melihat jalan keluar.


    Solusi: Tawarkan bantuan dan jika masih tidak mau berubah, sebaiknya menjauh darinya.

    3. Munafik



    Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada berhubungan dengan orang yang memiliki sifat 'lain di mulut lain di hati'. Di depan Anda, dia muncul orang yang paling manis, namun bersikap sebaliknya di belakang Anda.

    Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.

    4. Selalu negatif



    Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.

    Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.

    5. Paling sempurna



    Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.

    Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.

    6. Bangga mengumbar rahasia



    Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.

    Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.

    7. Frustasi



    Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.

    Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.

    8. Sang Komentator



    Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.

    Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda..

    (Dari berbagai sumber)

    Minggu, 06 Maret 2011

    Makna Hadroh

    MAKNA HADHROH

    Dari segi bahasa, hadroh terambil dari kata hadhoro – yuhdhiru – hadhron – hadhrotan yang berarti kehadiran, namun didalam istilah kebanyakan orang hadhroh ini di artikan sebagai irama yang di hasilkan oleh bunyi rebana.

    Dari segi istilah/definisi, hadhroh menurut tasawuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke “hati”, karena orang yang melakukan hadhrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah yang senantiasa hadir dan senantiasa meliputi, pada asalnya hadhroh ini merupakan kegiatan para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifat – sifat Alloh yang maha hidup ( Al-Hayyu ), dapat dilakukan sambil berdiri, berirama dan bergoyang dalam kelompok- kelompok. Sebagian kelompok berdiri melingkar, sebagian berdiri dalam barisan, dan sebagian duduk berbaris atau melingkar, pria di satu kelompok, dan wanita di kelompok lain yang terpisah. Kebanyakan tarekat sufi mempraktikkan dzikrullah dengan berirama atau menyanyi, dengan sekali-sekali menggunakan instrumen musik, terutama genderang. Musik telah memasuki praktik tarekat sufi secara sangat terbatas, dan sering untuk jangka waktu sementara di bawah tuntunan seorang syekh sufi. Di anak-benua India, kaum sufi mendapatkan bahwa orang Hindu sangat menyukai musik, sehingga mereka pun menggunakan musik untuk membawa mereka ke jalan kesadaran-diri, dzikrullah dan kebebasan yang menggembirakan. Maka walaupun peralatan musik digunakan untuk maksud dan tujuan itu, namun pada umumnya mereka dianggap sebagai penghalang yang tak perlu. Kebanyakan bait- bait yang dinyanyikan adalah mengenai jalan rohani dan tak ada hubungannya dengan nyanyian biasa. Sering merupakan gambaran tentang bagaimana membebaskan diri dari belenggunya sendiri dan bagaimana agar terbangun. Jadi, nyanyian dan tarian sufi merupakan bagian dari praktik menumpahkan kecemasan duniawi dan menimbulkan kepekaan dalam diri dengan cara sama , (mendengar).



    Dalam konteks sufi, sama' ini artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan musik atau nyanyian yang dimaksudkan untuk peningkatan rohani dan penyucian-diri. Tidak ada arti lain yang dikandung semua praktik ini selain menimbulkan suatu keadaan netral dalam diri sendiri dan pembukaan hati. Dan, tidak dilakukan demi hiburan sebagaimana musik biasa yang ritmis dan menggairahkan secara fisik. Tarian itu adalah untuk Allah, bukan untuk orang lain. Sering kita dapati bahwa bilamana seorang syekh sufi sejati tidak hadir, musik dan nyanyian tak dapat dikendalikan lagi dan melenceng dari tujuan yang diniatkan. Musik adalah alat, dan bila dipegang oleh orang yang tahu bagaimana menggunakannya, akan bermanfaat untuk tujuan yang diniatkan. Apabila sebaliknya maka ia bisa lepas kendali dan menyebabkan kerusakan. Kesimpulannya adalah hadhroh itu merupakan kegiatan/ praktik membuka jalan masuknya hidayah Alloh kedalam hati dengan jalan mandengarkan syair – syair religius atau keagamaan dengan diiringi alunan irama – irama yang di hasilkan oleh instrumen alat-alat musik terutama rebana.

    (dari berbagai sumber)